Happy New Year

Setiap memasuki tahun yang baru, semua orang sibuk dengan memberi ucapan dengan rangkaian doa dan harapan-harapan yang indah. Tidak salah dan sah-sah saja. Namun, apa hanya itu yang ada dikepala manusia? hanya mengharapkan diberkati dan diberkati saja? hanya mengharapkan ini dan itu ? Apakah ada dibenak kita bahwa ketika akan meninggalkan tahun yang lama sudah ada tekad tuk membuang semua manusia lama kita tuk memasuki tahun yang baru dengan jubah manusia baru kita? Disinii tidak hanya kita bertekad tetapi ada upaya, ada usaha untuk mewujudkan tekad kita itu. Jangan hanya minta berkat, namun ga ada upaya bagaimana tuk meraih berkat itu. Jangan di tahun yang baru ini, semangat kita tuk melayani Tuhan, tuk memiliki keintiman pada Tuhan malah makin kendor. Semua doa dan harapan kita akan sia-sia kalau doa dan harapan itu hanya tinggal dibibir saja. Tuhan sudah menyiapkan segala berkatNya itu untuk kita jauh sebelum kita memintakannya pada Dia. Tapi sebelum berkat itu dikirimkan untuk kita, apa upaya kita utnuk mau menerima berkat itu?
Tuhan mempunyai timbangan keadilan. Dia akan menimbang apa yang kita tabur tuk kita tuai. Tuhan menimbangnya secara adil. Kalau saat ini doa anda belum terjawab, tetap berdoa jangan pernah berhenti, karena Tuhan akan menjawab doa anda tepat dan indah waktunya. Mungkin saat ini belum waktunya, karena Tuhan yang lebih tau kapan waktu yang pas tuk menjawab pergumulan-pergumulan kita. Tangisan dan airmata kita pada saat kita sujud dan berdoa pada Tuhan mampu mengubah hati Tuhan sehingga Allahpun turut menangis bersama kita ( Yoh 11:35). Dia turut merasakan kepedihan kita. Dan Allah akan menjawab doa kita karena Dia mencintai kita. Dia tidak tahan akan ratap dan tangis kita.
Tapi mari ditahun yang baru ini, kita tidak menjadi orang yang egois lagi. Kita sudah terlalu banyak meminta. Kita sudah terlalu banyak menuntut pada Tuhan. Tapi apakah kita sadar bahwa sudah seberapa banyak kita sudah menyenangkan Tuhan? adakah yang peduli apa yang Tuhan inginkan? Jangan hanya keinginan dan kepentingan kita saja, namun kita juga harus mengerti keinginan dan kepentingan Tuhan.
Kita tidak dibentuk tuk memiliki karakter yang egois. Makanya Tuhan mengutus putraNya datang kedunia tuk mengajarkan kita secara langsung apa itu kasih? Kasih itu tidak egois, kasih itu tanpa syarat, kasih itu tidak cemburu, kasih itu tidak pakai alasan, kasih itu tidak pakai imbalan.
Firman itu telah menjadi manusia, yaitu Yesus. Dia sendiri turun kebumi untuk membawa contoh dan menjadi teladan langsung kepada kita agar kita tidak buta akan kebenaran-kebenaran firman. tapi kita sudah melihatnya menjadi nyata dan hidup melalui Yesus Kristus.
Saudara jangan pernah takut akan kegagalan, takut akan penolakan, karena Yesus sendiripun merasakan itu. Dia mengalami penolakan. UmatNya sendiri menolak Dia. Yesus mengalami kekecewaan dan juga ketakutan sewaktu didalam taman Getsemani. Yesus sendiri ingin menunjukkan sisi manusianya kepada kita karena Dia tahu segala kelemahan-kelemahan kita.
Sebagai seorang yang memiliki gambar dan rupa Allah, mari kita semua semakin memperbaiki hidup kita ditahun yang baru ini. Bentuk karakter kita sehingga lebih mendekati  karakter Kristus sendiri. Mari belajar tuk menjadi orang yang lemah lembut, lebih mengasihi sesama. Mari lebih semangat didalam Tuhan, percayalah bahwa mulai tahun ini dampai seterusnya, anak Tuhan akan memperoleh hidup yang berkemenangan, hidup yang berkelimpahan, dan hidup yang bebas dari belenggu dosa.

Kamu akan Kuberikan hati yg baru,dan roh yg baru didalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yg keras dan Kuberikan kepadamu hati yg taat (Yehezkiel 36:26)

Tuhan Yesus mengasihi kita semua, amin