I Korintus 1:26-29.
Sewaktu kita mencari calon pemimpin, entah itu ketua kelas, ketua kelompok, ketua osis, presiden atau ketua atau pemimpin lainnya, tentulah kita akan memilih calon yang benar-benar hampir nyaris sempurna. Kita akan memilih seseorang yang mungkin berpangkat, kaya, berpendidikan, ganteng,berkelas, dan lain sebagainya. Kriteria-kriteria tersebut adalah kriteria-kriteria menurut pandangan dunia.
Sama seperti bangsa Israel. Ketika mereka sudah menganggap Samuel sudah tua dan anak-anak Samuel dianggap tidak layak tuk meneruskan kepemimpinan bangsa tersebut. Rakyat Israel gelisah dan mendesak Samuel tuk mencari seorang raja untuk memimpin mereka. Mereka tidak sadar bahwa mereka sudah memiliki seorang Raja sejati yang selalu memperhatikan,memelihara dan memberi makan bagi mereka.
Bangsa Israel ingin mengangkat seorang raja yang dapat mereka lihat secara mata duniawi mereka. Yaitu seorang raja yang gagah perkasa.Dan karena Saul memiliki wajah yang tampan dan postur tubuh yang menunjang sehingga rakyat Israel memilih Saul untuk menjadi raja mereka. Awalnya Saul dapat menjadi pemimpin dan raja yang baik, namun karakter Saul menjadi berubah karena harta dan kekuasaan. Saul menjadi seorang yang penuh dendam, penuh amarah dan menjadi seorang yang bertemperamen. Saul berubah menjadi seorang yang menakutkan.
Namun, lihatlah apa yang dipilih Tuhan ? Dia memilih orang-orang yang tidak diperhitungkan dan dipandang oleh dunia.
Kita lihat Daud, Tuhan memilih Daud padahal dari segi usia, Daud masih sangat belia, belum mempunyai pengalaman apa-apa. Ilmu kenegaraan, strategi-strategi perang semua tak dimiliki oleh Daud. Yang hanya dia tahu hanya menggembalakan domba-domba ayahnya. Yang dia tahu hanyalah bernyanyi dan bermain kecapi untuk domba-dombanya. Sementara saudara-saudaranya yang lain mungkin sedang sibuk ikut angkat senjata, menjadi pasukan militer demi pangkat dan kedudukan, namun Daud dengan segala kerendahan hatinya tetap sebagai seorang gembala yang sederhana dan bersahaja.
Hati Allah ada pada Daud. Perhatian Allah tertuju pada Daud. Allah melihat ada ketulusan, ada kerendahan hati, ada jiwa spritual yang dimiliki Daud sehingga Allah berkenan padanya.
Begitu pula saat Yesus memilih murid-muridNya. Mereka dipilih bukan karena berdasarkan kepintaran, kedudukan, harta atau pangkat mereka, namun karena mereka memiliki hati seorang hamba. Mereka hanyalah nelayan-nelayan biasa yang dipanggil Tuhan untuk menjadi partner Tuhan didunia. ( Kis 4:13).
Nah, Tuhanpun sedang memilih baik pria, baik yang wanita untuk dipakaiNya sebagai perpanjangan tanganNya untuk dunia ini. Mungkin itu anda dan juga saya. Tidak peduli anda itu punya talenta atau tidak, tidak peduli anda itu seorang cendikiawan atau bukan, tidak peduli anda itu memiliki harta atau tidak, jika Tuhan sudah memilih anda untuk dipakaiNya, maka anda harus siap untuk itu.
( Ul 6:1, I Kor 15:58, 2 Pet 1:10, I Pet 5:2 )
Tuhan memberkati
Jumat, 14 Januari 2011
Ketika Tuhan memilihmu
Posted by Unknown
Jumat, Januari 14, 2011, under Renungan | No comments
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa terberkati dengan artikel diatas atau anda mengalami pengalaman peristiwa yang sama, sharingkan dan tinggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja yang positif disini.
Semoga komentar anda dapat menjadi berkat bagi yang lainnya.