Bacaan: Amsal 29:17 ; 22:6
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu … - Amsal 29:17
Cukup mengagetkan ketika saya mendengar sebuah fakta bahwa anak yang berusia satu sampai dengan tujuh tahun akan menganggap segala sesuatu dilihat, didengar dan dirasakannya sebagai kebenaran. Anak-anak pada usia itu tidak akan pernah berpikir panjang. Mereka tidak punya waktu untuk menganalisa. Mereka belum punya kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Benar kata James Baldwin, “Anak-anak tidak pernah mendengarkan orang tua dengan baik, namun mereka tidak pernah gagal untuk meniru mereka.”
Bersyukur kalau yang dilihat adalah hal-hal yang baik atau mereka mendengar hal-hal yang indah. Itu akan dianggap kebenaran bagi mereka. Jadi ketika kita bercerita tentang Yesus yang adalah juru selamat atau bagaimana hidup dan kebiasaan yang baik, maka mereka akan menerima itu sebagai kebenaran tanpa meragukan atau mempertanyakannya lagi.
Namun di sisi lain, sungguh menyedihkan ketika anak-anak kecil itu melihat hal-hal yang jahat, itu pun dianggap sebagai sebuah kebenaran. Ketika mereka melihat kekerasan, merekapun akan menerima kekerasan sebagai sebuah kebenaran sehingga kelak mereka akan terbiasa dengan kekerasan. Fakta ini dibuktikan oleh anak-anak muda yang hidup di Brooklyn AS. Mereka bertumbuh menjadi remaja yang penuh dengan kekerasan, amoral dan kriminalitas. Mengapa ini terjadi? Karena sudah sejak kecil mereka melihat kekerasan, mendengar umpatan atau kata-kata jorok, dan sudah terbiasa dengan tindakan amoral serta kriminalitas.
Kita meninggalkan jejak mendalam bagi anak kita. Sadarkah kita bahwa mereka punya sensor rekam yang selalu ready to use? Apapun polah kita, kebiasaan kita, maupun gaya hidup kita akan ditangkap dan diproyeksikan kelak kemudian hari oleh anak kita. Jadi anak kita sebenarnya produk dari semua kebiasaan dan gaya hidup kita. Seperti apa kita ingin melihat anak kita kelak di kemudian hari? Itu bisa dimulai dari kehidupan yang kita tunjukkan setiap hari. Jika Anda rajin berdoa, tekun membaca Alkitab dan hidup takut akan Tuhan, percayalah bahwa anak Anda akan melakukan seperti yang Anda lakukan. Tapi jika Anda berbuat sebaliknya dan melakukan hal-hal yang buruk, tak perlu kaget kalau suatu kali kelak Anda akan dibuat pusing oleh ulah anak Anda. Semuanya tergantung kita kok.
Tunjukkan kepada anak Anda gaya hidup yang baik, entahkah itu kebiasaan atau cara kita berkata.
(Kwik) renungan-spirit
|
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa terberkati dengan artikel diatas atau anda mengalami pengalaman peristiwa yang sama, sharingkan dan tinggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja yang positif disini.
Semoga komentar anda dapat menjadi berkat bagi yang lainnya.