Nilai Kita Tidak Terletak pada Barang Kita

Bacaan: 1 Petrus 3:1-7 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah… tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah- I Petrus 3:34 Keponakan saya adalah seorang pecinta mobil. Sejak umur 1 tahun ia sudah amat menyukai mobil. Kini dalam usianya yang menginjak 5 tahun, ia sudah hafal segala macam merek mobil, dari yang kuno sampai yang paling modem. Ia bisa mengenali setiap mobil yang berkelebat lewat di depan matanya hanya dengan memperhatikan velg rodanya maupun mendengarkan suaranya. Bila Anda bermaksud mengajaknya berkendara keliling kola, ia akan dengan senang hati menyambutnya namun dengan sebuah pertanyaan pembuka,”Naik mobil apa?” Bila Anda menyebutkan merk mobil yang keren, ia akan menyambutnya dengan mata berbinar-binar. Namun jangan menawarinya naik angkot, ia pasti akan langsung menolaknya. Kadang-kadang saya heran mengapa seorang anak yang masih sangat kecil bisa tahu juga soal nampang dalam mobil keren. Banyak orang merasa dirinya menjadi lebih percaya diri dengan barang-barang tertentu. Pakaian bermerk, parfum berkelas, ponsel terbaru, mobil mewah, tinggal di perumahan elite dan banyak hal lainnya lagi. Bila ia tak mengenakan atau membawa semuanya itu, ia merasa kurang percaya diri. Banyak orang merasa minder bila naik mobil atau motor butut, apalagi kadang-kadang harus dengan acara dorong mendorong karena mogok. Namun bila ia berada di atas mobil new released, mendadak cara berjalan, gaya bicara maupun nada tawanya pun akan jadi lain. Kasihan sekali bila pikiran seperti itu dipercayai oleh manusia. Nilai diri kita akan tergantung pada apa yang kita pakai atau miliki. Saya pernah menyaksikan sendiri bagaimana orang bisa rela berkorban hanya demi penampilan, dengan cara menjerumuskan diri mereka ke dalam lilitan hutang. Sungguh menyedihkan! Tuhan berkali-kali mengingatkan kita untuk lebih memperhatikan apa yang tak kelihatan daripada yang kelihatan. Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Apa yang kita miliki di dunia ini, termasuk tubuh ini sifatnya fana, sebentar ada sebentar kemudian tak ada lagi. Sayang sekali bila kita, menginvestasikan seluruh pikiran, tenaga, dana dan waktu kita hanya untuk sesuatu yang akan segera lenyap. Bukankah hidup ini lebih penting daripada pakaian dan tubuh ini lebih penting daripada makanan? Mulailah menghargai hidup Anda yang sesungguhnya. (TMS) renungan spirit sumber : YHS LINK MINISTRY