
Bacaan: Mazmur 41:5-14
Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, … telah
mengangkat tumitnya terhadap aku.- Mazmur 41:10
Kita masih bisa tahan seandainya ditipu dan
diperlakukan secara licik oleh musuh. Kita masih bisa sabar dengan berita
miring tentang kita akibat iri hati dan fitnah. Kita masih bisa tersenyum
seandainya harus berhadapan dengan si gunung berapi yang meledak dalam
kemarahan tanpa alasan. Meski jengkel, kita masih bisa menahan diri dengan
perlakuan tidak adil yang kita terima. Kita masih bisa bersabar dengan semuanya
itu. Namun soal pengkhianatan atau pemberontakan yang dilakukan oleh orang yang
begitu dekat dengan kita? Ini hal yang paling menyakitkan!
Bisa membayangkan seandainya orang yang kita percayai,
atau orang yang sudah begitu dekat dengan kita melakukan pengkhianatan yang
berujung pada pemberontakan? Sakit, itu pasti. Rasa kecewa, tak bisa disangkal
lagi. Geram, yah… itu perasaan yang bisa dimaklumi. Memang tidak ada yang lebih
menyebalkan selain pengkhianatan dan pemberontakan. Mengapa? Karena
pengkhianatan dan pemberontakan selalu dilakukan oleh orang yang dekat dengan
kita.
Tanyakan kepada Simson yang cintanya dikhianati
Delila. Tanyakan kepada Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudaranya. Tanyakan
kepada Uzia, yang dikhianati oleh Daud, rajanya sendiri. Pengkhianatan demi
menutupi skandalnya dengan Batsyeba. Tanyakan kepada Daud yang dikhianati oleh
Absalom, anaknya sendiri. Tanyakan kepada Yesus yang dikhianati oleh Yudas
dengan ciuman.
Tak ada yang menyangkal bahwa pengkhianatan
meninggalkan sakit dan luka yang mendalam. Kita pernah mengalaminya, dan sampai
sekarang luka itu belum mengering. Tak bisa dipungkiri, bahwa terkadang
terbersit sebuah keinginan untuk melakukan aksi balas. Biar impas dan setimpal
dengan luka yang kita rasa. Rasanya kita perlu belajar dari Yesus soal
mengatasi pengkhianatan ini. Tidak ada obat yang lebih mujarab untuk mengatasi
luka akibat pengkhianatan selain kasih. Bukankah kita tahu bahwa Yesus sudah
mengampuni pengkhianatan Yudas bahkan jauh sebelum murid yang satu ini menjual
Dia? Kalau sampai hari ini luka hati kita masih menganga akibat pengkhianatan,
tak ada pilihan lain kecuali kita mau mengasihi dan melepaskan pengampunan bagi
orang yang telah mengkhianati kita. Kasih adalah jawaban.
(Kwik)
Renungan Harian Spirit
Renungan Harian Spirit
sumber : YHS Link
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa terberkati dengan artikel diatas atau anda mengalami pengalaman peristiwa yang sama, sharingkan dan tinggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja yang positif disini.
Semoga komentar anda dapat menjadi berkat bagi yang lainnya.