Bacaan : 2 Tawarikh 9 : 22-28
Kata "Taat" dan kata "Berkat",
kebanyakan manusia sekarang hanya mengejar kata yang kedua, yaitu
"Berkat".
Semua orang mengejar berkat,berkat
dan berkat. Itu sangat wajar, karena kita ingin menjadi orang yang diberkati
Tuhan. Namun seberapa banyak orang yang mengejar kata "Taat" ?
"TaaT" walau dibalik
tetap dibaca "TaaT", yang artinya kita dalam keadaan apapun, mau
tidak mau, harus dan wajib untuk taat pada kehendak Tuhan. Yang seharusnya
manusia mengejar "Taat" terlebih dahulu.
Dan apabila sudah kita lakukan, maka
"Berkat" dengan sendirinya akan datang kepada kita. Didalam 2
Tawarikh 9 : 22-28 kita tau seberapa besar penghasilan dan kekayaan Raja
Salomo. Raja Salomo melebihi semua raja dibumi dalam hal kekayaan dan hikmat.
Semua raja dibumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang
telah ditaruh Allah didalam hatinya (ayat 22-23). Lihatlah betapa Allah
menaruhkan berkat yang luar biasa pada Salomo. Bukan hanya berkat kekayaan
namun hikmat yang daripadaNya diberikan bagi Salomo. Itu akibat dari ketaatan
Salomo kepada Allah sama seperti yang dilakukan Daud,ayahnya.
Itu salah satu dari bukti dimana Allah
ingin menunjukkan kepada kita efek dari "ketaatan". Namun disisi lain
Allah juga menunjukkan kepada kita akibat penyakit "Lupa diri"
manusia. Apabila manusia sudah memperoleh "berkat" itu, manusia
menjadi lupa diri.
Kita tahu bagaimana keadaan Salomo
setelah "taat" dan setelah " terberkati", Salomo jatuh
kedalam penyembahan berhala hanya karena apa? "Lupa diri".
Begitu banyak perempuan asing yang
dijadikan istri dan selirnya, padahal Tuhan sudah me-warning-nya
"Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul
dengan kamu,sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada
allah-allah mereka" (1 Raja-raja 11:2). Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
istri-istrinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain,sehingga ia
"tidak sepenuh hati berpaut pada Tuhan,Allahnya,seperti Daud,ayahnya"
(1 raja-raja 11:4).
Saya memberi tanda kutip pada kalimat
diatas, untuk menekankan bahwa Salomo sudah tidak taat lagi pada Tuhan,
Allahnya. Hatinya sudah tidak berpaut lagi pada Allah yang dulunya ia dan
Daud,ayahnya sembah. Akibatnya Salomo mengalami kejatuhan. Itu akibat dari efek
"tidak taat" lagi kepada Allah.
Allah dapat memberi dan dapat pula
menariknya kembali.
Bila kita sudah melakukan
"taat" itu lalu "diberkati" maka kita harus tetap taat agar
tidak "lupa diri" sehingga "berkat" itu tetap ada untuk
kita. "Berkat" bukan hanya terfokus pada materi semata, namun
"berkat" dapat berupa apa saja, kesehatan, keluarga yang bahagia,
hikmat,kepintaran,kebijaksanaan, dsb. Alkitab mengajak kita untuk tidak
mengejar "berkat" namun mengejar "taat" pada Tuhan dan
segala perintah-perintahNya. "Berkat" itu bonus.
Carilah dahulu kerajaan Allah, maka semua
akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33).
Tuhan Yesus memberkati.
Written by : SAS
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa terberkati dengan artikel diatas atau anda mengalami pengalaman peristiwa yang sama, sharingkan dan tinggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja yang positif disini.
Semoga komentar anda dapat menjadi berkat bagi yang lainnya.