Bacaan : Markus 9:33-37
Murid-murid bertengkar memperebutkan posisi yang 'ter', terbesar,terhebat,terdepan,tersenior di depan Tuhan Yesus. Kadang kitapun seperti murid-murid Yesus dalam bacaan ini. Ingin tampil "ter" di depan Bapak gembala kita. Ingin terlihat "sesuatu banget" didepan gembala dan orang lain. Murid-murid sibuk ingin memperebutkan posisi "ter" bukan fokus pada pelayanan murni, bukan fokus menjadi "murid sejati", namun sibuk mempertengkarkan posisi enak.
Dalam nats ini Yesus mengambil perumpamaan seorang anak kecil. Kenapa? Karena anak kecil polos hatinya. Tidak memikirkan kejahatan dan hal-hal lainnya sebagai kamuflase. Orang dewasa ini (murid-murid) mulai bertengkar, saling gontok-gontokan. Dan ini membuat Yesus tidak senang.
Markus 10:15, Yesus berkata "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
Bagaimana mau menyambut kerajaan Allah jika masih suka ribut, bertengkar,berkelahi,egois, dsb.
Kita harus murni seperti seorang anak kecil ini.
Matius 5 : 43-44, Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Markus 12:30-31,Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Roma 13:9, Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Gal 5:14-15,Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
Semuanya berbicara "kasih"
dan Markus 9:50, berkata : Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Be a light n salt. Yeshua Hamasia bless u
written : SAS
0 komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa terberkati dengan artikel diatas atau anda mengalami pengalaman peristiwa yang sama, sharingkan dan tinggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja yang positif disini.
Semoga komentar anda dapat menjadi berkat bagi yang lainnya.